Node merupakan unsur inti dalam jaringan blockchain yang berperan dan berfungsi sebagai catatan data digital yang merekam segala informasi transaksi aset crypto. Data-data tersebut disimpan secara desentralisasi yang berarti semua komputer yang terhubung akan menyimpan data yang sama.
Node bisa disebut sebagai titik akhir komunikasi dan transaksi pada blockchain. Setiap penggunan yang ingin mengakses blockchain harus melewati node terlebih dahulu dengan tujuan agar dapat mencapai suatu tujuannya. Sehingga node ini sering disebut sebagai titik redistribusi komunikasi.
Perlu anda ketahui bahwa banyak dijumpai kesalahpahaman yang menganggap seluruh node berperan dalam menyediakan fungsi yang sama pada blockchain. Padahal sebenarnya node ini memiliki fungsi yang berbeda – beda. Selain itu, setiap perangkat yang terhubung ke jaringan blockchain belum tentu adalah node.
Sementara dalam blockchain itu sendiri, node adalah bagian inti yang menyusun blockchain menjadi satu kesatuan yang utuh. Semua node pada blockchain ini saling berhubungan satu sama lain. Dan node-node tersebut bertukar data blockhchain terbaru, sehingga data yang tersimpan pada node akan selalu data yang baru.
Secara umum node dibagi menjadi tiga jenis, yakni full node, mining node dan lightweight node atau yang biasa disebut juga dengan Simple Payment Verification (SPV). Namun pada blockchain yang satu ini, jenis node ditambah satu jenis node tambahan yang bernama Mining Node. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis node tersebut, antara lain yaitu :
Apa Saja Jenis Node yang Perlu Diketahui ?
1. Full Node
Full Node pada jaringan blockchain berperan sebagai server inti dan menyimpan seluruh data informasi di seluruh jaringan blockchain yang terhubung secara desentralisasi. Full Node memiliki peran yang penting dalam hal keamanan dan status validitas jaringan blockchain secara menyeluruh.
Setiap blok pada blockchain akan diverivikasi, diautentikasi, dan juga disimpan oleh Full Node ini. Selain itu juga memiliki tugas khusus yang membuat Full Node berbeda dengan jenis node lain. Fitur utama yang dimiliki oleh Full Node ada dua jenis, yaitu:
- Validasi signature
Validasi signature ini dilakuka pada setiap transaksi. Ketika blok baru ditambahkan ke jaringan blockchain, digital signature akan diperiksa untuk memastikan bahwa transaksi yang dilakukan tersebut terbukti otentik atau tidak. Setiap transaksi yang dilakukan terkadang menggunakan private key sebagai digital signature.
- Penentu keputusan
Full node memiliki akses dan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan akan menerima atau menolak transaksi. Alasan penolakan transaksi yang telah dibentuk bisa menggunakan model pemformatan blok yang salah atau transaksi ganda, untuk mencegah terjadinya transaksi palsu.
2. Lightweight Node
Lightweight Node sebenarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan Full Node. Namun selain menyimpan informasi blockchain, Lightweight Node nyatanya juga memiliki header block yang berfungsi untuk memvalidasi transaksi yang telah dilakukan.
Header block merupakan rangkuman data secara rinci dari blok tertentu yang termasuk data-data terkait blok sebelumnya. Contoh data yang disimpan oleh header blok, yaitu time stamp block dan nonce, nomor.
Lightweight juga berguna dan berfungsi agar blockchain lebih bersifat desentralisasi dan juga menumbuhkan jaringan. Jaringan dapat terus tumbuh karena lightweight node dapat menampung serta memproses data dengan jumlah yang lebih sedikit daripada full node.
3. Mining Node
Dalam blockchain mining yang satu ini dikelompokkan sebagai node. Mining Node merupakan salah satu jenis node yang berperan dan berguna dalam menghasilkan blok untuk blockchain.